Ditengah perkembangan ekonomi yang kurang menentu, dan banyaknya jumlah mahasiswa yang tidak dapat meneruskan pendidikan karena ketiadaan dana, Genksi(Generasi Kreatif Seni dan Intelektual) terpanggil untuk mengambil sikap. Dalam beberapa pertemuan sering didiskusikan agar Genksi sebagai wadah silaturahim juga melakukan kegiatan yang bermanfaat bagikemajuan bangsa. Dengan berbekal data dari Direktorat Kemahasiswaan IPB, rencana untuk membantu mahasiswa yang terkendala dana untuk meneruskan kuliah mereka semakin menguat.

GENKSI Social Funds (GSF) dibentuk pada tanggal 5 September 2009 sebaga iwadah bagi teman-teman Alumni IPB Angkatan tahun 1977 atau Angkatan 14 yang lebih dikenal dengan nama Genksi (Generasi Kreatif Seni dan Intelektual) untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Ide pembentukan GSF diprakarsai oleh almarhum Heru Yuwono dan disambut baik oleh teman-teman Genksiers lainnya, didukung sepenuhnya oleh almarhum Budi Santoso selaku Presiden Genksi pertama.

Bermodalkan dana dari Reuni Akbar tahun 2008 sebesar Rp 40 juta, GSF melangkahkan kaki dengan mantap melaksanakan amanah membantu generasi muda yang terkendala dalam meneruskan pendidikannya karena kondisi ekonomi. Hari demi hari dana semakin bertambah dengan tingginya kepedulian sahabat Genksi untuk mendukung kegiatan GSF ini. Selain beasiswa, dana GSF juga diperuntukkan bagi Genksi dan keluarga dekatnya yang menderita sakit atau meninggal dunia. Kegiatan ini merupakan cikal bakal Genksi PEDULI yang sekarang ini berjalan dan sangat bermanfaat. Selain itu, dana GSF juga digunakan untuk meringankan korban bencana alam nasional.

Pengurus awal GSF dimotori, antara lain oleh: Mimy Santika, Karyaningsih Mada, Tuti Mulyani, Isbudi Hartati dan Wahyu Widhayati, membuat aturan pemilihan dan perekrutan calon penerima beasiswa. Melalui kajian program beasiswa lainnya, agar tidak ada tumpang tindih, dan konsultasi dengan alumni senior angkatan 13 yang telah lebih dulu mempunyai program beasiswa. Tahun 2010 adalah tahun pertama GSF merekrut penerima beasiswa menyalurkan dana GSF.

Kepengurusan kedua oleh: Andayani Z. Hanefi, Noesje Soesilowati, Sri Rahayu, Dwi Sulistyastuti, Sri Wahyu Retnowati/Yuyun, Ratna Kusumadewi, Wahyu Widhayati, Tuti Mulyani, dengan dukungan dari M.M. Azhar Lubis, Presiden Genksi, meneruskan proses pemilihan dan perekrutan penerima beasiswa sampai saat ini. Almarhumah Triesilowati Boedaeri ikut dalam kepengurusan kedua GSF ini sampai beliau meninggal dunia tahun 2018.

Dengan merekrut 14 penerima beasiswa per tahun, sampai saat ini GSF telah memberikan beasiswa kepada 123 penerima dari Sembilan angkatan. Dari 123 penerima beasiswa, 20 adalah penerima dari keluarga Genksi, 117 sudah menyelesaikan pendidikan sarjana/diploma/sekolahmenengah, dan enam orang tidak meneruskan pendidikan karena berbagai hal misalnya mendapat beasiswa dari tempat lain atau lebih memilih untuk bekerja. Penerima beasiswa selain mendapat dana untuk membayar uang kuliah, mereka juga mendapatkan dana untuk penelitian/prakteklapang. Penerima dari keluarga Genksi mendapat tambahan uang saku setiap bulan. Informasi penerima beasiswa GSF dan kegiatannya setelah menyelesaikan pendidikan dapat dilihat di website Genksi.

Untuk menambah dana GSF, beberapa kegiatan yang melibatkan publik, sektor swasta, pemerintah dan masyarakat luas dilaksanakan oleh Genksi, diantaranya: Gowes Nusantara (2012), Gowes Nusantara (2013) dan Gelora Run (2016). Dari seluruh kegiatan ini terkumpul hampir 2 milyar rupiah. Selain dana dari sumbangan beberapa donatur, dana yang terkumpul ini sampai saat ini masih digunakan untuk membantu generasi muda Indonesia menyelesaikan pendidikannya.

Sejaktahun 2011, Genksi selalu menerima undangan untuk menghadiri Malam Apresiasi Donatur Mahasiswa. Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Direktorat Kemahasiswaan menerima baik bantuan beasiswa dari GSF yang unik ini, karena menanggung biaya kuliah juga biaya lainnya yang dinilai sangat memberatkan penerima beasiswa dalam menyelesaikan pendidikan. Satuhal lagi, GSF membantu penerima dan memastikan mereka menyelesaikan pendidikannya. Penghargaan ini merupakan suatu pengakuan atas kiprah Genksi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Pengurus:

-       Andayani

-       Wahyu Widhayati

-       Endang YH

-       Tuti Mulyani/Mamung

-       Sri Rahayu/Yayuk

-       Sri Retnowati/Yuyun

-       Noesje Soesilowati

-       Triesilowati (Alm)