ARTIKEL | Public Pembaharuan: (1 bulan yang lalu) | dibaca: 37 kali
Fusilatnews merilis bahwa Pemerintah Indonesia berencana mencetak satu juta hektar sawah di Papua, sebuah ambisi besar yang diklaim sebagai solusi ketahanan pangan nasional. Namun, di balik angka fantastis itu, muncul pertanyaan mendasar: apakah proyek ini benar-benar berpihak pada masyarakat Papua, atau justru berpotensi melahirkan ketimpangan sosial dan ekonomi yang lebih dalam?
Belajar dari Pengalaman Pahit
Bangsa ini sesungguhnya sudah memiliki pengalaman yang cukup pahit soal proyek “cetak-mencetak” sawah skala raksasa. Di atas kertas terlihat menjanjikan, tetapi realisasinya kerap memukul rasa optimisme. Kita tentu masih ingat program Orde Baru yang mencanangkan pencetakan sejuta hektar sawah di lahan gambut Kalimantan Tengah.
Hasilnya? Sungguh mengecewakan. Alih-alih sejuta hektar, seribu hektar pun belum tercapai. Mencetak sawah baru ternyata tidak semudah mencetak kue pukis. Ada banyak rintangan, mulai dari persoalan teknis dan material hingga aspek sosial-budaya yang berakar kuat di masyarakat lokal. Bahkan, yang lebih berbahaya, selalu ada jebakan tak terduga yang muncul di lapangan.
Landasan Filosofis yang Mulia
Di sisi lain, kita bisa memahami bahwa landasan filosofis pencetakan satu juta hektar sawah di Papua adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan kemandirian bangsa di tengah tantangan global.
Ada empat tujuan utama yang dikedepankan pemerintah:
Secara konseptual, proyek ini tampak mulia. Pemerintah bahkan menegaskan komitmen menjalankannya dengan prinsip keberlanjutan, melibatkan swasta, dan menggandeng masyarakat lokal.
Tantangan Nyata di Lapangan
Meski demikian, tantangan yang harus dijawab tidaklah ringan:
Terobosan yang Diperlukan
Untuk menghindari jebakan lama, sejumlah terobosan bisa dipertimbangkan:
Rekomendasi Strategis
Sebagai penutup, ada beberapa prasyarat yang mutlak dipenuhi agar program ini tidak sekadar jadi proyek mercusuar:
Penutup
Jika semua prasyarat tersebut dipenuhi, kita boleh optimistis bahwa program pencetakan sejuta hektar sawah di Papua dapat berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional. Namun, jika hanya sekadar ambisi tanpa pijakan yang kokoh, maka sejarah kelam cetak sawah di Kalimantan Tengah berpotensi terulang.
Semoga ini menjadi percikan permenungan bersama.
(Penulis, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat)
Sumber https://fusilatnews.com/hati-hati-jebakan-sawah-baru-papua/
Editor: admin111 Published: Saturday, 16 August 2025
You're in the right place! Just drop us your cv. How can we help?