ARTIKEL | GENKSI BERTANI Pembaharuan: (3 tahun yang lalu) | dibaca: 637 kali
BERTANI BERSAMA PENERUS BANGSA
Genksiers pasti sudah banyak yang mengenal teman kita Tuti
Mulyani yang lebih terkenal dengan nama popular, Mamung. Sebelum ini
Mamung berkiprah sebagai Bankir. Namun saat ini mencoba untuk belajar bertani
dan bersawah di daerah Subang. Pengelolaan sawah dilakukan di tempat ini
sangat berbeda dengan pengelolaan sawah di tempat lain. Pengelolaan
sawah di Subang dicoba dengan menerapkan metoda Hazton yang telah
ditemukan dan dikembangkan oleh Genksier bernama Hazairin. Sistem
tanam padi per lubang 20 batang dan barisan jajar Legowo 2 : 1 (IR) (25
cm x 40 cm x 25 cm). Sawah yang dikembangkan di daerah Subang ini diuji coba
pada areal seluas 1 ha. Produksi padi ini hasilnya masih dibawah standar
Hazton. Mungkin karena padi yang ditanam pada areal sawah bukaan baru sehingga
tanahnya belum matang sehingga produksinya belum optimal.
Selain Mamung, juga ada 13 Genksiers lainnya
yang konsisten mengelola lahan dengan menanam komoditi pertanian lainnya
seperti lengkeng, durian dan alpukat dikawasan seluas 5 ha di kawasan Yayasan
Desa Hijau Sejahtera (SAHIRA), desa Cisampih, Kecamatan Dawuan, Kabupaten
Subang. Praktek pertanian ini dilakukan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan
santri yang tidak saja mendalami ilmu tahfidz Al Quran, tetapi juga menambah
ilmu dan pengetahuannya di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan
lingkungan hidup.
BUDIDAYA IKAN GABUS UNTUK SANTRI MANDIRI
Ikan gabus yang ada dalam gambar tersebut merupakan indukan
gabus yang dibudidayakan dalam kolam buatan dari bak semen berdiameter 2 m oleh
Toto Suwito, Genksier alumni Perikanan. Budidaya ikan gabus dalam kolam-kolam
semen dibuat dengan sirkulasi air tertutup sehingga tidak memerlukan banyak
air.
Toto Suwito, peneliti otodidak, melakukan penelitian yang
intensif dengan mempelajari berbagai referensi jurnal ilmiah nasional dan
international, menemukan formula teknik budidaya ikan gabus yang disebut
Aquaponik Ikan Gabus. Dari hasil uji coba, teknologi ini dapat diandalkan untuk
menunjang kebutuhan rumah tangga, terutama bagi pembentukan santri mandiri
“tangan diatas” yang mampu berkarya dengan teknik pertanian agropreuneur yang
bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Teknologi budidaya ikan gabus ini mencakup dari indukan, pembibitan,
pemeliharan anakan gabus, pengelolaan plankton dan cacing sutra untuk makan
anakan gabus, dan pembesaran ikan gabus. Yang unik dari metoda ini adalah air
yang dihasilkan dari sirkulasi pemeliharaan ikan gabus tersebut juga
dimanfaatkan untuk budidaya tanaman tomat, cabe, jagung, dan padi dengan hasil
tanaman yang subur dan produktifitasnya baik.
Informasi mengenai teknologi aquaponik ikan gabus yang diuji coba Toto Suwito dapat dilihat pada link youtube berikut, silahkan diklik: AQUAPONIK ikan Gabus - KETAHANAN PANGAN November 18, 2021 - YouTube
Editor: demo2 Published: Sunday, 29 May 2022
Pak De Gun, kapan Genksi bertani rapat utk membicarakan pengisian artikel di Genksi Bertani dan juga Kenova Genksi.?
You're in the right place! Just drop us your cv. How can we help?